Senin, 26 Oktober 2015

Teknologi Digital Cinema

Sinema digital merujuk pada penggunaan teknologi digital untuk mendistribusikan dan menayangkan gambar bergerak. Sebuah film dapat didistribusikan lewat perangkat keras, piringan optic atau satelit. Sinema digital berbeda dari HDTV atau televisi high definition. Sinema digital tidak bergantung pada penggunaan televisi atau standar HDTV, aspek rasio atau peringkat bingkai. Sinema digital dapat dibuat dengan media video yang untuk penayangannya dilakukan transfer dari format 35 milimeter (mm) ke format high definition (HD). Proses transfer ke format HD melalui proses cetak yang disebut dengan proses blow up. Setelah menjadi format HD, penayangan film dilakukan dari satu tempat saja, dan dioperasikan ke bioskop lain dengan menggunakan satelit, sehingga tidak perlu dilakukan salinan film.


HARDWARE


Dalam penayangannya Sinema digital menggunakan perangkat keras yaitu proyektor digital. Terdapat dua jenis proyektor yang dapat digunakan untuk menayangkan sinema digital, yaitu proyektor DLP dan DCI. Proyektor DLP memiliki resolusi 1280×1024 atau setara dengan 1.3 megapixel. Sedangkan proyektor DCI memiliki dua jenis spesifikasi, yaitu 2K (2048×1080) atau setara 2.2 MP pada 24 atau 48 bingkai dan 4K (4096×2160) atau setara dengan 8.85 MP pada 24 bingkai per detik. Proyektor DLP dikembangkan oleh perusahaan Texas Instrument yaitu Christie Digital Systems, Barco, dan NEC.. Pada januari 2009, lebih dari 6000 sistem sinema digital berbasis DLP dipasang di seluruh dunia, di mana sebanyak 80 persen berlokasi di Amerika utara. Teknologi penayangan sinema digital lainnya dibuat oleh perusahaan Sony dan diberi label teknologi "SXRD" . Proyektor-proyektor SXRD seperti SRXR210 dan SRXR220, menawarkan resolusi 4096x2160 (4K) dan memiliki piksel empat kali lebih banyak dari pada proyektor 2K. Proyektor sinema digital Sony juga memiliki harga yang kompetitif dengan proyektor DLP 2 K yang memiliki resolusi lebih rendah.


SOFTWARE


Sinema digital menggunakan software yang mendukung dalam pengerjaannya. Software ini berfungsiuntuk menghasilkan, melihat, dan mengubah citra sinema digital berbasis PC yang tersedia secara bebas. Dimana software yang digunakan yaitu Matlab dan C serta ImageViewer .Generator pola Matlab dan C, ImageViewer diperlukan untuk menggali pertukaran informasi visual di platform mulai dari kualitas tersedia sangat tinggi ke televisi, komputer, dan bahkan perangkat resolusi yang lebih rendah. Interface untuk gambar I / O yang tersedia dari penulis. Dalam Surat ImageViewer bentuk sekarang harus memungkinkan pengguna untuk mengkonversi klip kecil sinema digital secara fleksibel. Selain ketiga software diatas sinema digital melalui perkembangan zaman menggunaka teknologi 4D sehingga membuat tayangan menjadi lebih hidup dan nyata. 

Pendapat saya :
Sebagai pecinta film dan penikmat teknologi digital cinema, saya merasa senang dan puas dengan penggunaan hardware dan software yang sekarang ini mengikuti perkembangan jaman. Perkembangannya sekarang membuat tayangan yang ditampilkan menjadi lebih menarik dan lebih nyata terlihat hidup. Dengan resolusi yang tinggi dapat membuat mata kita untuk tetap menonton film yang kita inginkan. Apalagi pada saat ini, dengan adanya teknologi cinema 4D membuat tayangan yang di pertontonkan menjadi lebih hidup karena ditambahkan dengan efek-efek yang menakjubkan dan membuat kita masuk dalam film tersebut.

Daftar Pustaka :
http://id.wikipedia.org

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

COMPUTATION THEORY & CLOUD COMPUTATION

In this video we explain about Preliminary theory of computing and cloud computing.  In Preliminary section there are sub-explanation...