A.
Menjelaskan kebutuhan peralatan pembuatan home theater
Pengertian Home
Theater
Home :
rumah
Theater :
bioskop
Home Theater : merupakan kombinasi dari perancangan
komponen elektronik untuk menciptakan pengalaman menonton film dalam suatu
ruang theater yang mengasyikan yang ada didalam rumah.
§ Keuntungan Menggunakan Home Theater :
- Salah satu perbedaan terbesar adalah
pengalaman suara.
- Komponen
utama kedua bioskop adalah ukuran layar film yang besar.
- Menonton
lebih nyaman karena dapat menonton semua gambar maupun suara dengan baik.
§ Elemen-Elemen Minimum Home Theater :
- Layar
televisi yang besar (sekurang-kurangnya 27 inchi diukur secara diagonal) dengan
gambar yang jelas.
- Sekurang-kurangnya
menggunakan 4 speaker.
- Pemecah
sinyal suara surround dan pengirimannya ke speaker.
- Peralatan
player atau film broadcast dengan suara surround, terutama dengan gambar yang
jernih.
§ Kebutuhan Pembuatan Home Teater Diluar
Ruangan :
- Layar
Peraga.
- Tempat
Meletakkan Layar.
- Proyektor
Video.
- DVD
Player.
- Amplifier
Stereo Atau Penerima Stereo Dua Kanal.
- Dua
Speaker.
- TV
Berdiri atau Rak.
- Kabel
Power and Surge Suppressor.
- Kabel
dan Pengawatan Speaker.
- Bioskop.
SISTEM HOME
THEATER TERDIRI DARI
DVD PLAYER SUARA
SURROUND DAN SPEAKER
§ Dasar-Dasar Suara Surround :
Untuk mencapai sistem suara surround, diperlukan dua sampai
tiga speaker ditempatkan :
- Didepan.
Kegunaannya adalah memberikan sensasi gerakan suara, dimulai
dari depan dan berpindah ke belakang.
- Ditengah
(samping kanan dan kiri).
Kegunaannya adalah ketika dimainkan semua dialog dan suara
depan mempengaruhi sehingga nampak seperti berasal dari tengah layar televisi.
- Dibelakang.
Kegunaannya adalah untuk memenuhi variasi kegaduhan latar
belakang film seperti anjing menyalak, gemericik air, suara pesawat terbang
yang melayang di atas kepala.
§ Penerima Audio / Video (A/V).
Berfungsi sebagai pemisah suara surround yang terletak
didepan, tengah, dan belakang home theater dan mengatur masukan video seperti
VCR, DVD player atau piringan satellite yang kemudian mengirimkannya ke piranti
keluaran seperti televisi dan sistem suara.
Penerima Audio / Video (A/V) merupakan jantung home teater.
Komponen Penerima Audio / Video (A/V) berupa :
- Masukan
audio video untuk sumber video dapat berupa DVD, DVR player.
- Preamplifier.
- Dekoder
suara surround (sinyal prosesor).
- Power
amplifier untuk setiap kanal suara.
- Keluaran
untuk speaker dan televisi.
§ Konfigurasi Sistem
Penerima Audio / Video (A/V) Pada Home Theater :
§ Format Suara Surround.
Hal-hal yang perlu diketahui :
- Penyandi
DTS menggunakan lebih sedikit tekanan dibanding penyandi Dolby. Ini berarti
bahwa suara DTS lebih jelas dan tajam.
- Bagaimanapun,
penyandi DTS menyandi juga lebih sedikit digunakan pada DVDS
dan televisi broadcast.
- Kebanyakan
DVD memiliki beberapa pemilih suara dolby dan juga menawarkan aneka
pilihan untuk suara DTS.
B.
Menempatkan peralatan audio menghasikan suara surround dengan sistem 4.1, 5.1
dan 7.1
Menempatkan
Peralatan Audio Menghasikan Suara Surround Dengan Sistem 4.1, 5.1 Dan 7.1
§ Optimalisasi Suara Surround Dalam Ruangan
(Formasi Speaker) :
Penempatan /
pengaturan speaker tergantung pada bentuk ruangan, mungkin ada beberapa yang
tidak dapat di install. Untuk mendapat suara surround yang lebih baik,
direkomendasikan bahwa pertama putuskan posisi speaker.
§ Penempatan Speaker yang kurang optimal
Contoh Penempatan
/ Pengaturan Speaker Yang Kurang Optimal : 1.
Pengaturan Speaker Standar
Contoh Penempatan
/ Pengaturan Speaker Yang Kurang Optimal :2.
Pengaturan Speaker Tidak Center
Contoh Penempatan
/ Pengaturan Speaker Yang Kurang Optimal :3
Pengaturan Speaker NO SURROUND
Contoh Penempatan
/ Pengaturan Speaker Yang Kurang Optimal :4
Pengaturan Speaker Hanya Didepan
Contoh Penempatan
/ Pengaturan Speaker Yang Kurang Optimal :5
Pengaturan Speaker Semua Didepan
Contoh Penempatan
/ Pengaturan Speaker Yang Kurang Optimal :6
Pengaturan Speaker Semua Didepan Tidak Center
Contoh Penempatan
/ Pengaturan Speaker Yang Kurang Optimal :7.
Pengaturan Speaker Dua Ruangan
§ Penempatan Speaker yang optimal
Contoh Penempatan
/ Pengaturan Speaker Yang Optimal : 1
Pengaturan Jarak
Depan
[L/R] 3.0 m/10 ft
Jarak speaker depan dari posisi pendengar dapat diatur 0,2 meter ditambah 0 sampai 7 meter.
[CENTER] 3,0 m/10 ft (muncul bila di set [CENTER] kemudian [YES] dalam pengaturan [SIZE]).
Speaker center dengan jarak dari posisi pendengar dapat diatur dalam 0,2 m ditambah 0 sampai 7 meter
[SUBWOOFER] 3,0 m/10 ft
Jarak subwoofer dari posisi pendengar dapat diatur 0,2 meter ditambah dari 0 sampai 7 meter
Contoh Penempatan
/ Pengaturan Speaker Yang Optimal :2
Pengaturan
Hubungan jarak speaker dengan posisi pendegar
[L/R] 3,0 m/10 ft (muncul bila diatur [SURROUND] pada [YES] dalam pengaturan [SIZE] ).
Jarak speaker surround dari posisi pendengar dapat diatur dalam 0,2 meter ditambah dari 0,0 sampai 7,0 meter.
§ LEVEL FRONT
Pengaturan
Standar Kuat Suara
[ L/R] 0,0 dB
Atur antara -15,0 dB dan +10,0 dB dengan penambahan 1,0 dB
[CENTER] 0,0 dB (muncul bila diatur [CENTER] pada [YES] dalam pengaturan [SIZE].
Atur antara -15 dB dan + 10,0 dB dalam penambahan 1 dB.
[SUBWOOFER] 0,0 dB
Atur diantara -15 dB dan + 10,0 dB dalam penambahan 1 dB.
Pengaturan level
SURROUND
[ L/R] 0,0 dB (muncul bila di atur [SURROUND] pada [YES] dalam pengaturan [SIZE].
Atur antara -15,0 dB dan +10,0 dB dengan penambahan 1,0 dB
§ JENIS-JENIS SPEAKER :
§ Speaker Floor-standing.
Keunggulannya
adalah :
- Lebih
besar dari pada speaker jenis lain,
- Menghasilkan
cakupan frekuensi luas, meliputi kedalaman bass,
- Amplifier
daya memberikan volume per wattnya lebih efisien.
§ Speaker Bookshelf.
Keunggulannya
adalah :
- Speaker
lebih kecil sehingga dapat diletakkan berdiri atau pada rak,
- Performansi
sempurna dalam kotak lebih kecil (biasanya harga lebih murah).
§ Speaker Subwoofer / Satellite Systems.
Keunggulannya
adalah :
- Sedikit
mengambil tempat,
- Mudah
diintegrasikan ke dalam dekor dan,
- Menyampaikan
kaya warna suara.
§ Speaker di dalam dan di luar dinding.
Keunggulannya
adalah :
- Membangkitkan
suara dalam multi arah, dan lebih memberikan penghamburan suara.
§ Suara Surround Dengan
Sistem 4.1
Pengaturan suara
surround 4.1 meliputi 4 speaker treable dan 1 speaker bass / subwoffer.
§ Suara Surround Dengan Sistem 5.1
Pengaturan suara
surround 5.1 meliputi speaker depan kiri, senter dan kanan. Ini juga memiliki
speaker surround kanan dan kiri. Digital dolby, Dolby Pro Logik II dan DTS 5.1
semua akan mendukung format ini. DTS 96/24 menggunakan format kanal untuk
memainkan audio pada kecepatan pencuplikan sebagaimana yang direkamkan.
§ Suara Surround Dengan
Sistem 7.1
Dolby Pro Logic
IIx memiliki pemisah kanal untuk speaker belakang kanan dan kiri, lebih baik
dari pemisahan satu kanal dan pengarahan ke dua speaker.
7.1 Surround Sound
7 speaker + subwoofer
C.
Menjelaskan TV proyektor
§ Bagian-Bagian CRT :
§ TV Proyektor Belakang :
· Tabung
Sinar Katoda (Cathode Ray Tube /CRT),
CRT menggunakan 3 katoda masing-masing menghasilkan warna
merah, hijau dan biru. Ini dapat menghasilkan gambar besar dengan kontras yang
baik namun juga besar dan berat.
· Digital
Light Processing (DLP),
Menggunakan satu atau tiga piranti cermin mikro digital
(Digital Micro mirror Devices /DMD) untuk menciptakan semua piksel yang
membentuk gambar.DLP diatur juga untuk menciptakan gambar yang baik, namun
celah antara cermin mikro dapat menghasilkan efek pintu layar. Beberapa
pengguna juga mencatat adanya suatu efek pelangi bila memindahkan fokusnya dari
satu bagian layar ke pengaturan lain pada DLP yang hanya menggunakan satu DMD.
· Liquid
Crystal Display (LCD),
Mengarahkan cahaya melalui kristal cair dan memperbesar
untuk diproyeksikan. Suatu LCD TV dapat menjadi ringan dan ramping, namun tidak
memiliki level hitam yang baik, kemampuan menghasilkan warna yang benar-benar
hitam ini penting untuk detail dan kontras yang baik.
· Liquid
Crystal on Silicon (LCoS),
Ini menyerupai persimpangan antara DLP dan LCD.LCoS tidak
memiliki pintu layar atau efek pelangi yang dihasilkan DLP. Ini tidak
sebagaimana jenis peraga yang lain dan beberapa pengaturan tidak memiliki level
hitam yang sangat baik.
· Tabung
Sinar Katoda (Cathode Ray Tube / CRT),
CRT proyektor menggunakan tabung yang lebih kecil dari
televisi standar. Tabung ini menciptakan gambar yang sama seperti TV standar
dengan menembakkan elektron pada layar yang dilapisi pospor. CRT proyektor
dapat meliputi :
- Satu
CRT pospor warna merah, hijau dan biru,
- Satu
CRT hitam putih dan roda pemutar warna yang menambahkan warna,
- Tiga
CRT masing-masing merah, hijau dan biru.
· Digital
Light Processing (DLP),
Proyektor DLP menggunakan piranti digital cermin mikro
(digital micromirror device /DMD), kecil, segi empat terbuat dari cermin
mikroskopis untuk membuat gambar.
Ukuran DMD
(Photo courtesy Texas Instruments)
· Liquid
Crystal Display (LCD),
Keunggulan dari LCD adalah menciptakan suatu gambar
grayscale.Untuk menambahkan warna kebanyakan proyektor menggunakan satu
rangkaian cermin yang menguraikan cahaya ke dalam berkas cahaya merah, biru dan
hijau.Setiap berkas dilewatkan melalui LCD terpisah dan lensa mengumpulkan
ketiga berkas dan memproyeksikan gambar pada layar.LCD juga digunakan untuk
menciptakan panel datar televisi.
· Liquid
Crystal on Silicon (LCoS),
LCoS secara serempak memantulkan cahaya dan
transmissive, dan itu menyerupai kombinasi teknologi DLP dan LCD. Dalam
perangkat LCoS, cahaya dilewatkan melalui lapisan kristal cair, kemudian
permukaan memantulkan cahaya. Bila cahaya dilewatkan kembali melalui kristal
cair, kristal bertindak sebagai katub cahaya untuk menciptakan area gambar
terang dan gelap. Kebanyakan proyektor LCoS menggunakan piranti pemisah merah,
hijau, biru dan lensa mengkombinasikan ke tiga warna.
Sistem pencerminan pada LCoS
§ Hal-hal pokok dalam merancang TV
Proyektor :
- Ukuran
ruangan dan layar.
- Perencanaan
pemakaian.
§ TV Proyektor Depan :
Sistem Proyeksi Depan
Sistem Proyeksi Depan Secara Reflektif
D.
Menginstall peralatan home teater dengan konfigurasi 41 atau 61
Suara Surround Dengan
Sistem 4.1
Suara Surround Dengan
Sistem 6.1
Pengaturan 6.1 mengambil speaker 6 ditambah
kanal belakang. Digital dolby EX
menggunakan format ini, pemisahan kanal tambahan ke speaker belakang kanan dan
kiri. DTS-ES, pada sisi lain menggunakan speaker belakang senter. DTS Neo 6
dapat juga digunakan untuk mendukung format 6 kanal.
|
F. Melakukan trouble shooting hasil install
q Langkah-langkah
Instalasi Sistem Home Theater :
§ Perencanaan
Penataan.
- Rencanakan
tata letak.
- Pertimbangkan
penempatan saluran-saluran dalam ruang home theater.
- Tempatkan
TV agar dapat dilihat secara lurus.
- Pasang
speaker sebelum mulai ditonton.
- Posisikan
speaker kanal senter di atas atau di bawah TV.
- Tempatkan
speaker depan sebelah kiri dan kanan pada jarak yang sama pada salah satu sisi
TV.
- Letakkan
speaker surround pada jarak yang sama pada kiri dan kanan tempat duduk.
- Tempatkan
subwoofer pada sisi ruang, sekitar tengah-tengah antara posisi penonton dan TV.
- Hubungkan
speaker dan sistem teater dengan memasang kabel speaker sepanjang
baseboard atau turunkan dari dinding.
q Instalasi Home
Theater.
§ Keamanan
:
- Unit
tidak perlu dilepaskan dengan sumber tegangan AC sepanjang ini dihubungkan
dengan dinding saluran utama, dan perangkat telah diposisikan off.
- Lepaskan
unit dari dinding saluran jika anda tidak berniat menggunakan untuk
perioda waktu yang lama. Untuk melepaskan cord, keluarkan plug tidak beserta
talinya.
§ Instalasi
:
- Yakinkan
sirkulasi udara cukup untuk mencegah timbulnya panas dari dalam.
- Jangan
menempatkan unit pada permukaan permadani/ selimut atau di dekat
bahan ( tabir, korden) yang menghalangi ventilasi.
- Jangan
menginstalasi unit didekat sumber-sumber panas seperti radiator, saluran udara,
tempat yang terkena sinar matahari langsung, debu yang berlebihan dan getaran
mekanis.
- Jangan
menginstal unit dalam posisi ditundukkan. Ini dirancang untuk dioperasikan
hanya dalam posisi horisontal.
- Jaga
unit dan disc dari peralatan yang mempunyai kekuatan magnit yang besar seperti
oven microwave, speaker yang besar.
- Jangan
meletakkan obyek yang berat diatas unit.
- Bila
unit dipindahkan langsung dari lokasi dingin ke panas kemungkinan akan timbul
embun di dalam DVD sistem home teater dan menyebabkan kerusakan pada lensa.
q Merakit
Speaker.
- Untuk
amannya gunakan alas pada bawah speaker.
- Amankan
alas dengan menggunakan tonggak.
- Amankan
alas tumpuan pada tonggak dengan sekrup.
- Hubungkan
tali speaker ke speaker kemudian belitkan melalui slot A, B, C dan D.
Alur koneksi antar speaker :
q Langkah-langkah
Perancangan Sistem Pada Home Theater :
- Menghubungkan
Speaker.
- Menghubungkan
dengan televisi.
- Menghubungkan
antenna ( Aerial).
- Mengatur
Posisi Sistem.
- Pemasangan
Peningkatan Televisi.
- Komponen
Pengembangan Lain.
q Melacak
Kerusakan Sistem Pada Home Theater :
- Televisi
tidak dapat ON.
- Televisi
tidak menerima gambar.
- Kualitias
gambar lemah.
- Tidak
ada warna.
- Koneksi
HDMI (Hight- Defenition Multimedia Interface) tidak bekerja.
- Suara
surround kelihatan tak benar.
- Penerimaan
radio lemah.
- Terlalu
sering skip atau freeze DVD.
q Melacak
Gangguan Pada Gambar :
- Power
tidak terpasang.
- Tidak
ada gambar.
- Tampak
noise gambar.
- Terjadi
ketidak keteraturan warna pada layar TV.
- Tidak
ada suara.
- Suara
kiri dan kanan tidak seimbang atau terbalik.
- Tidak
suara pada subwoofer.
- Disc
tak dapat dimainkan.
q Arah
Pantulan Suara Karena Efek Akustik
q Macam-macam
Efek Akustik :
§ Pantulan,
Penyerapan, Difusi.
Keterangan :
· Pantulan.
Terdapat beberapa jenis refleksi ruang, semua mempengaruhi
sistem suara.Refleksi permukaan keras dari dekat sekeras suara
asli.
· Penyerapan.
Cara kebanyakan untuk mengendalikan refleksi yang tidak
dikehendaki, melalui penggunan busa penyerap atau fiberglas.
· Difusi.
Permukaan yang bersifat memancar, memantulkan secara
tak langsung atau menyerap suara namun menyebar berbagai arah. Sekarang
perancang bahan memancarkan menggunakan permukaan tak beraturan
didasarkan pada teori matematika.
Mode Gelombang Berdiri dan Resonansi Ruang.
Keterangan :
Mode Gelombang Berdiri.
Gelombang tegak menciptakan suara ketika direfleksikan
kembali dan berjalan diantara dua permukaan paralel dalam ruang.Ini
mempengaruhi frekuensi di bawah 300 Hz.
· Resonansi
Ruang.
- Sumbu
panjang.
- Sumbu
lebar.
- Sumbu
tinggi.
Ukuran Ruang.
Mode resonansi terjadi bila jarak antara dinding ruang sama
dengan setengah panjang gelombang suara dan kelipatan setengah panjang
gelombang. Perlu diingat tekanan suara puncak (tingkat volume) pada dinding.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar