Masyarakat
Indonesia merupakan suatu masyarakat majemuk yang memiliki keanekaragaman di
dalam berbagai aspek kehidupan. Kebudayaan merupakan hasil cipta, rasa, karsa
manusia yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa Indonesia.
Bangsa
Indonesia adalah bangsa yang plural maka akan terlihat pula adanya berbagai
suku bangsa di Indonesia. Tiap suku bangsa inilah yang kemudian mempunyai ciri
khas kebudayaan yang berbeda- beda. Suku Sunda merupakan salah satu suku bangsa
yang ada di Jawa. Suku Sunda memiliki kharakteristik yang membedakannya dengan
suku lain.Keunikan kharakteristik suku Sunda tercermin dari kebudayaan yang
mereka miliki baik dari segi agama, mata pencaharian, kesenian dan lain
sebagainya. Suku Sunda adalah kelompok etnis yang berasal dari bagian barat
pulau Jawa, Indonesia.
Jawa
Barat merupakan provinsi dengan jumlah penduduk terbanyak di Indonesia, karena
letaknya yang berdekatan dengan ibu kota Negara, maka hampir seluruh suku
bangsa yang ada di Indonesia terdapat di provinsi ini.
Kebudayaan
Sunda merupakan salah satu kebudayaan yang menjadi sumber kekayaan bagi bangsa
Indonesia yang dalam perkembangannya perlu dilestarikan. Kebudayaan-kebudayaan
tersebut akan dijabarkan sebagai berikut :
SISTIM KEPERCAYAAN
Hampir
semua orang Sunda beragama Islam. Pada dasarnya seluruh kehidupan orang Sunda
ditujukan untuk memelihara keseimbangan alam semesta. Keseimbangan magis dipertahankan
dengan upacara-upacara adat, sedangkan keseimbangan sosial dipertahankan dengan
kegiatan saling memberi (gotong royong). Hal yang menarik dalam kepercayaan
Sunda, adalah lakon pantun Lutung Kasarung, salah satu tokoh budaya mereka,
yang percaya adanya Allah yang Tunggal (Guriang Tunggal).
Sistem Kekerabatan
Sistem keluarga dalam suku Sunda bersifat parental, garis
keturunan ditarik dari pihak ayah dan ibu bersama. Dalam keluarga Sunda, ayah
yang bertindak sebagai kepala keluarga. Ikatan kekeluargaan yang kuat dan
peranan agama Islam yang sangat mempengaruhi adat istiadat mewarnai seluruh
sendi kehidupan suku Sunda.Dalam suku Sunda dikenal adanya pancakaki yaitu
sebagai istilah-istilah untuk menunjukkan hubungan kekerabatan.
Dicontohkannya, pertama, saudara yang berhubungan langsung,
ke bawah, dan vertikal. Yaitu anak, incu (cucu), buyut (piut), bao,
canggahwareng atau janggawareng, udeg-udeg, kaitsiwur atau gantungsiwur. Kedua,
saudara yang berhubungan tidak langsung dan horizontal seperti anak paman,
bibi, atau uwak, anak saudara kakek atau nenek, anak saudara piut. Ketiga,
saudara yang berhubungan tidak langsung dan langsung serta vertikal seperti
keponakan anak kakak, keponakan anak adik, dan seterusnya. Dalam bahasa Sunda
dikenal pula kosa kata sajarah dan sarsilah (salsilah, silsilah) yang maknanya
kurang lebih sama dengan kosa kata sejarah dan silsilah dalam bahasa Indonesia.
Makna sajarah adalah susun galur/garis keturunan.
MATA PENCAHARIAN
Suku
Sunda umumnya hidup bercocok tanam. Kebanyakan tidak suka merantau atau hidup
berpisah dengan orang-orang sekerabatnya. Kebutuhan orang Sunda terutama adalah
hal meningkatkan taraf hidup.
Secara umum kemiskinan di Jawa Barat disebabkan oleh kelangkaan sumber
daya manusia. Maka yang dibutuhkan adalah pengembangan sumber daya manusia yang
berupa pendidikan, pembinaan, dll.
KESENIAN KIRAB HELARAN Kirap helaran atau yang disebut
sisingaan adalah
suatu jenis kesenian tradisional atau seni pertunjukan rakyat yang dilakukan
dengan arak-arakan dalam bentuk helaran. Pertunjukannya biasa ditampilkan pada
acara khitanan atau acara-acara khusus seperti ; menyambut tamu, hiburan
peresmian, kegiatan HUT Kemerdekaan RI dan kegiatan harihari besar lainnya.
Diikuti
oleh kelompok-kelompok masyarakat yang menyajikan seni budaya Sunda,
seperti sisingaan, gotong gagak, kendang rampak, calung, engrang, reog,
barongsai, dan klub motor.
Adapun
PENCAK SIALAT CIKALONG Pencak silat Cikalong tumbuh dikenal dan
menyebar, penduduk tempatan menyebutnya “Maempo Cikalong”. Khususnya di Jawa
Barat dan di seluruh Nusantara pada umumnya, hampir seluruh perguruan pencak
silat melengkapi teknik perguruannya dengan aliran ini. Daerah Cianjur sudah
sejak dahulu terkenal sebagai daerah pengembangan kebudayaan Sunda seperti;
musik kecapi suling Cianjuran, klompen cianjuran, pakaian moda Cianjuran yang
sampai kini dipergunakan dll.
SENI TARI TARI JAIPONGAN Tanah Sunda (Priangan) dikenal memiliki aneka budaya
yang unik dan menarik, Jaipongan adalah salah satu seni budaya yang
terkenal dari daerah ini. Jaipongan atau Tari Jaipong sebetulnya
merupakan tarian yang sudah moderen karena merupakan modifikasi atau
pengembangan dari tari tradisional khas Sunda yaitu Ketuk Tilu.
Tari Jaipong ini dibawakan dengan iringan musik yang khas pula, yaitu Degung.
Musik ini merupakan kumpulan beragam alat musik seperti Kendang, Go’ong, Saron,
Kacapi, dsb. Degung bisa diibaratkan ‘Orkestra’ dalam musik Eropa/Amerika.
Ciri
khas dari Tari Jaipong ini adalah musiknya yang menghentak, dimana alat musik
kendang terdengar paling menonjol selama mengiringi tarian. Tarian ini biasanya
dibawakan oleh seorang, berpasangan atau berkelompok. Sebagai tarian yang
menarik, Jaipong sering dipentaskan pada acara-acara hiburan, selamatan atau
pesta pernikahan.
TARI MERAK TARI TOPENG SENI MUSIK DAN SUARA Selain seni tari, tanah Sunda
juga terkenal dengan seni suaranya. Dalam memainkan Degung biasanya ada seorang
penyanyi yang membawakan lagu-lagu Sunda dengan nada dan alunan yang
khas. Penyanyi ini biasanya seorang wanita yang dinamakan Sinden. Tidak
sembarangan orang dapat menyanyikan lagu yang dibawakan Sinden karena nada dan
ritme-nya cukup sulit untuk ditiru dan dipelajari.
Salah satu musik/lagu daerah Sunda: Bubuy Bulan Es Lilin Manuk Dadali
Tokecang Warung Pojok WAYANG GOLEK Jepang boleh terkenal dengan ‘Boneka
Jepangnya’, maka tanah Sunda terkenal dengan kesenian Wayang Golek-nya. Wayang
Golek adalah pementasan sandiwara boneka yang terbuat dari kayu dan
dimainkan oleh seorang sutradara merangkap pengisi suara yang disebut Dalang.
Seorang Dalang.
ALAT MUSIK Calung adalah alat musik Sunda yang merupakan
prototipe dari angklung. Berbeda dengan angklung yang dimainkan dengan cara
digoyangkan, cara menabuh calung adalah dengan mepukul batang (wilahan, bilah)
dari ruas-ruas (tabung bambu) yang tersusun menurut titi laras (tangga nada)
pentatonik (da-mi-na-ti-la).
Jenis
bambu untuk pembuatan calung kebanyakan dari awi wulung (bambu hitam), namun
ada pula yang dibuat dari awi temen (bambu yang berwarna putih). Angklung
adalah sebuah alat atau waditra kesenian yang terbuat dari bambu khusus yang
ditemukan oleh Bapak Daeng Sutigna. Ketika awal penggunaannya angklung masih
sebatas kepentingan kesenian local atau tradisional KETUK TILU Ketuk
Tilu adalah suatu tarian pergaulan dan sekaligus hiburan yang biasanya
diselenggarakan pada acara pesta perkawinan, acara hiburan penutup kegiatan
atau diselenggrakan secara khusus di suatu tempat yang cukup luas.
Sistem keluarga dalam suku Sunda bersifat parental, garis keturunan
ditarik dari pihak ayah dan ibu bersama. Dalam keluarga, ayah yang bertindak
sebagai kepala keluarga. Ikatan kekeluargaan yang kuat dan peranan agama Islam
yang sangat mempengaruhi adat istiadat mewarnai seluruh sendi kehidupan suku Sunda.
Dalam suku Sunda dikenal adanya pancakaki yaitu sebagai istilah-istilah
untuk menunjukkan hubungan kekerabatan.
BAHASA Bahasa
yang digunakan oleh suku ini adalah bahasa Sunda. Bahasa Sunda
adalah bahasa yang diciptakan dan digunakan sebagai alat komunikasi oleh Suku Sunda,
dan sebagai alat pengembang serta pendukung kebudayaan Sunda itu
sendiri. Selain itu bahasa Sunda merupakan bagian dari budaya yang
memberi karakter yang khas sebagai identitas Suku Sunda yang merupakan
salah satu Suku dari beberapa Suku yang ada di Indonesia.
UPACARA ADAT PENGANTIN SUKU SUNDA merupakan salah satu pilihan calon
mempelai yang ingin merayakan pesta pernikahannya. Khususnya mempelai yang
berasal dari Sunda. Adapun rangkaian acaranya dapat dilihat berikut ini:
Sawer
Perlengkapan yang diperlukan adalah sebuah bokor yang berisi
beras kuning, uang kecil (receh) /logam, bunga, dua buah tektek (lipatan sirih
yang berisi ramuan untuk menyirih), dan permen. Pada pelaksanaannya kedua
mempelai duduk di halaman rumah di bawah cucuran atap (panyaweran), upacara
dipimpin oleh juru sawer. Juru sawer menaburkan isi bokor tadi kepada kedua
pengantin dan para undangan sebagai selingan dari syair yang dinyanyikan
olehnya sendiri. Adapun makna dari upacara nyawer tersurat dalam syair yang
ditembangkan juru sawer, intinya adalah memberikan nasehat kepada kedua
mempelai agar saling mengasihani, dan mendo’akan agar kedua mempelai
mendapatkan kesejahteraan dan kebahagiaan dalam membina rumah tangganya, hidup
rukun sampai diakhir hayatnya.
Kemudian
dilanjutkan dengan acara :
Meuleum Harupat
Meuleum
harupat berarti membakar tangkai bunga pinang kering, dimana api yang menyala
kemudian ditiup oleh kedua mempelai yang berarti hambatan, kesulitan dan godaan
dalam berumah tangga hendaknya dipecahkan bersama-sama. Setelah itu dilakukan
acara:
Nincak Endog
Nincak
endog berarti menginjak telur, dimana pengantin pria menginjak telur yang
kemudian kakinya akan dibasuh oleh pengantin wanita. Acara ini bermakna
pengabdian seorang istri kepada suaminya. Kemudian dilanjutkan dengan acara:
Nincak Songsong
Nincak
songsong berarti menginjak songsong, songsong adalah bamboo kecil untuk meniup
kayu bakar agar apinya tetap menyala. Setelah itu dilaksanakan acara:
Meupeuskeun Kendi
Kendi
adalah tempat air dari tanah liat, kendi tersebut dipecahkan bersama oleh kedua
mempelai. Acara ini bermakna sebagai penolak bala dalam rumah tangga. Acara
dilanjutkan dengan:
Buka Panto
Buka
panto berarti buka pintu, yang bermakna permohonan izin seorang suami kepada
istrinya untuk hidup berdampingan dalam mengarungi bahtera rumah tangga.
Setelah itu dilaksanakan acara:
Huap Lingkung
Huap
lingkung berarti kedua mempelai saling menyuapi senagai perlambang keduanya
akan saling mengasihi. Kemudian kedua mempelai disuapi oleh orang tua kedua
belah pihak sebagai gambaran kasih sayang orang tua kepada anak-anaknya dan
merupakan suapan terakhir dari orang tua. Pada acara huap lingkung diakhiri
dengan rebutan bakakak hayam (panggang ayam) sebagai gambaran bahwa
rezeki yang dilimpahkan oleh Tuhan hendaknya dinikmati dan disyukuri bersama-sama.
Setelah usai upacara adat ini dilakukan dengan penerimaan ucapan selamat dan do’a
restu dari seluruh keluarga, handai taulan dan para tamu.
Untuk
menuju tempat pelaminan pengantin disambut dengan kesenian yang dipandu oleh
seorang lengser, lengser inilah yang akan membawa pengantin dan kedua
orang tuanya ke kursi pelaminan. Dalam perjalanan menuju kursi pelaminan,
dilakasanakan prosesi seni tari dalam bentuk olah payung kebesaran, umbul-umbul
yang diiringi oleh para penari. Sesampainya di kursi pelaminan disuguhkan
tarian persembahan. Selanjutnya para undangan dipersilahkan untuk
memberikan ucapan selamat dan do’a restu kepada kedua mempelai.
Berbagai
unsur kebudayaan Sunda yang sebenarnya sangat potensial untuk
dikembangkan, bahkan untuk dijadikan model kebudayaan nasional dan kebudayaan
dunia tampak tidak mendapat sentuhan yang memadai. Ambillah contoh, berbagai
makanan tradisional yang dimiliki orang Sunda, mulai dari bajigur,
bandrek, surabi, colenak, wajit, borondong, kolontong, ranginang, opak, hingga
ubi cilembu, apakah ada strategi besar dari pemerintah untuk mengemasnya dengan
lebih bertanggung jawab agar bisa diterima komunitas yang lebih luas. Lemahnya
budaya baca, tulis, dan lisan juga menjadi penyebab lemahnya daya hidup dan
mutu hidup kebudayaan Sunda. Lemahnya budaya baca telah menyebabkan
lemahnya budaya tulis.
Lemahnya
budaya tulis pada komunitas Sunda secara tidak langsung merupakan
representasi pula dari lemahnya budaya tulis dari bangsa Indonesia.
Fakta paling menonjol dari semua ini adalah minimnya karya-karya tulis tentang
kebudayaan Sunda. Ini juga sebuah fakta yang menunjukkan bahwa orang
Sunda mempunyai sifat ramah dan baik hati kepada kaum pendatang dan tamu.
Diakui pula oleh etnik lainnya di negeri ini bahwa sebagian besar masyarakat Sunda
memang telah menjalin hubungan yang harmonis dan bermakna dengan kaum pendatang
dan mukimin. Hal ini ditandai oleh hubungan mendalam penuh empati dan
persahabatan tidaklah mengherankan bahwa persahabatan, saling pengertian, dan
bahkan persaudaraan kerap terjadi dalam kehidupan sehari-hari antara warga Sunda
dan kaum pendatang.
Perkenalan
pribadi, pembicaraan dari hati ke hati, gaya dan ragam bahasa (termasuk logat
bicara), cara bicara (paralinguistik), bahasa tubuh, ekspresi wajah, cara menyapa,
cara duduk, dan aktivitas-aktivitas lain yang dilakukan akan turut memengaruhi
berhasil tidaknya komunikasi antarbudaya dengan orang Sunda. Pada
akhirnya dibalik sifat ramah, dan baik hati orang Sunda, sebenarnya
masih sangat kental sehingga hal ini menjadi penunjang di dalam terjalinnya
sistim interaksi yang berjalan harmonis.
STRATIFIKASI SUKU SUNDA Masyarakat Jawa Barat, yaitu masyarakat Sunda,
mempunyai ikatan keluarga yang sangat erat. Nilai individu sangat tergantung
pada penilaian masyarakat. Dengan demikian, dalam pengambilan keputusan,
seperti terhadap perkawinan, pekerjaan, dll., seseorang tidak dapat lepas dari
keputusan yang ditentukan oleh kaum keluarganya.
Komunikasi Vertikal, Hubungan seseorang dengan orang lain dalam lingkungan kerabat
atau keluarga dalam masyarakat Sunda menempati kedudukan yang sangat
penting. Soalnya, hubungan kekerabatan seseorang dengan orang lain akan
menentukan kedudukan seseorang dalam struktur kekerabatan keluarga besarnya,
menentukan bentuk hormat menghormati, harga menghargai, kerjasama, dan saling
menolong di antara sesamanya, serta menentukan kemungkinan terjadi-tidaknya
pernikahan di antara anggota-anggotanya guna membentuk keluarga inti baru.
Kesimpulan :
Suka sunda merupakan salah satu bangsa yang ada di Jawa
Barat. Suku Sunda memiliki karakteristik unik yang membedakannya dengan suku
lain yang ada di Indonesia. Ke unikannya itu tercemin dari semua kebudayaan
yang ada di dalamnya.
Kebudayaan-kebudayaan yang dimiliki suka sunda menjadi satu
kekayaan budaya yang dimiliki bangsa Indonesia yang seharusnya kita
melestarikannya dan menjaganya agar budaya-budaya yang ada tidak hilang. Dengan
membuat makalah ini yang berisikan sedikit pengetahuan tentang kebudayaan suku
sunda dari banyaknya budaya yang ada di suku Sunda, saya berharap dapat lebih
memahami dan mengetahui lebih banyak lagi mengenai apa saja yang ada di dalam
kebudayaan suku Sunda dan semoga dapat bermanfaat dalam masyarakat,dunia
pendidikan dan menambah wawasan masyarakat tentang kebudayaan suku Sunda
Daftar Pustaka :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar